widgets

Sabtu, 13 April 2013

Mungkin Kau Tak Paham

"Hai!" Aku menyapamu terlebih dahulu, meski ku lihat kau hanya memberi senyum seadanya dan wanita disampingmu masih tetap menggenggam tanganmu, seakan tak ingin aku merebutmu darinya. Aku kembali ke parkiran namun salah satu dari temanmu memanggil agar aku bergabung bersama kalian. Aku tidak menolak karena aku masih ingin memandangmu lebih lama lagi. Kita saling berbicara dan tertawa, meskipun wanita disampingmu tetap menggelayut ditanganmu. Aku sedikit risih, tapi tak berhak untuk berkomentar. Kamu begitu menyenangkan meskipun wanita disampingmu seolah tak ingin jika kamu memandang ke arahku saat berbicara. Dia seperti penghalang diantara kita. Aku menggerutu jengkel.
Selang setahun, aku tak pernah dengar kabar tentangmu. Kita tak pernah lagi bertemu karena kesibukan masing-masing yang menyita waktu. Padahal aku terkadang masih menghubungi teman kita. Namun aku selalu mendapatkan jawaban tidak menyenangkan ketika ku tanyakan kamu padanya. Dia selalu menjawab, kamu sibuk dengan si itu, si anu, si dia, entah sudah beberapa cerita ku dengar tentang dirimu. Aku kecewa...
Lalu, apa ini memang seperti yang dikatakan jika jodoh itu akan kembali lagi atau hanya kebetulan. Aku dan kamu bertemu kembali. Kita saling bertukar cerita dan mengenang masa lalu diantara kita, ya diantara aku, kamu dan temang-teman lainnya. Seakan nostalgia, dan mengingatkan aku kembali ke masa awal aku menyukaimu, mengagumimu, bahkan aku merasa ingin memilikimu lebih dari sekedar teman.
Namun aku masih menahan semuanya sendirian, karena kamu menceritakan seseorang yang lain yang baru berada dihatimu. Entah harus tersenyum atau benar-benar cemburu yang harus aku perlihatkan dari ekspresi wajahku? Dan aku memilih untuk tertawa.
Telah ku sediakan telingaku untuk mendengar ceritamu tentang entah siapa seseorang itu. Telah ku siapkan hatiku untuk menahan rasa sakit yang pasti akan terasa ketika kamu menceritakan tentang dia. Mungkin aku tak paham bagaimana cara untuk ku perlihatkan perasaanku yang sesungguhnya, ataukah kau yang tak paham arti mencintai dalam diam?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar