widgets

Jumat, 20 Desember 2013

nanti. aku lagi membayangkan soal nanti :')

Entah kenapa aku mulai memikirkan kembali apa yang selama ini aku pertahanin. Kamu, hubungan kita. Besok, bulan depan, tahun depan atau nanti entah kapan akan kah segalanya masih sama seperti sekarang? Keadaanya? Aku dan kamu? Masihkan kita bersama? Jika nantinya kamu jauh lebih baik dari sekarang lebih dari segala yang kamu miliki sekarang. Dengan aku yang mungkin jauh dibawah kamu, masihkah kamu menetap disisiku? Dengan lingkungan kamu yang mungkin menemukan banyak wanita yang jauh lebih baik dari aku, masih kah aku yang menjadi satu-satunya yang kamu inginkan? Untuk saat ini, aku percaya dengan kejujuran dan kesetiaan yang selama ini kamu jaga tapi nanti akan kah segalanya sama seperti sekarang?
Akulah yang disampingmu dengan segala suka duka hubungan kita. Akulah yang selalu berusaha sabar dengan keadaan hubungan kita. Dan kita, kita yang selalu menumpuk rindu sampai saatnya nanti bertemu. Kita yang berusaha menyelesaikan masalah secepat mungkin. Kita belajar menjadi dewasa dari ini semua.
Aku lagi membayangkan soal nanti bukan sekarang. Dengan segala perjalanan asam manisnya hubungan kita, adakah komitmen dihatimu untuk menetap dihidupku dihatiku? Jika pada akhirnya bukan aku yang berdampingan denganmu, bukan kah segalanya akan sia-sia  terbuang percuma? Harapan dan doa yang pernah kita ucapkan hanya menjadi kenangan? Hanya menjadi lembaran-lembaran masalalu?
Aku tak pernah menginginkan sedikitpun hal buruk terjadi pada hubungan kita, tidak sama sekali. Aku hanya takut. Takut berhenti untuk bersabar berjuang dan berkorban untuk kita. Intinya aku hanya takut kehilangan kamu.
Lalu sekarang? Nikmatilah. Buat kesan yang berharga ketika kita rindu dan buat cerita manis disetiap pertemuannya. Kita sedang baik-baik saja bukan? Jelas! Kita masih semanis biasanya, semanis perkenalan kita 6bulan yang lalu :)

Kamis, 14 November 2013

I dedicated this post for you :*

Sudah tanggal 14. Bukan!!! tanggal 14 bukan tanggal lahiran aku. Tanggal 14 itu tanggal jadian aku sama dia. Dia lelaki hebat yang sedikit banyak ngerubah banyak kebiasaan buruk aku. Kayak dulu, aku gak pernah pacaran sampai bertahun-tahun duh berbulan-bulan aja gak pernah-_- tapi sekarang sama dia aku belajar arti setia, arti memahami satu sama lain dan gak bosenan hihi.  Dari dia aku belajar cinta dengan kasih sayang yang tulus karena dia hidupku lebih bermakna. Dia adalah alasan senyum yang mengisi setiap hari-hariku. So, aku cuma bisa ngasih postingan ini sama gambar yang aku bikin buat dia.
Sorry ya kalo jelek :D

Selamat hari jadi yang ke 5 bulan sayang. Maaf ya kalo selama ini belum sempurna dampingin kamu. Thank you for make my life seems brighter, you give me a lot of happines. Loveyou pangeran kodok♥

Rabu, 21 Agustus 2013

ini pesen aku buat kamu ☺

Aku yakin sesibuk-sibuknya kamu, hanya aku yang ada dihatimu. Karna aku sekarang benar-benar tidak ingin main-main, aku ingin seseorang yang takut kehilangan aku seperti aku takut kehilangan dia. Seburuk apapun dirimu dimata orang, kamu tetap yang terindah dimataku. Ketidaksengajaan saat pertama kali mengenalmu adalah sesuatu yang istimewa bagiku. Dan aku disini akan selalu mendoakanmu, setia menunggumu, sampai apa yang kamu inginkan tercapai. Sukses ya calon suamiku, semoga Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi kamu disaat kamu tak berada disampingku.
Yoga

Selasa, 16 Juli 2013

Yang Bisa Dilakukan Ketika Merasa Kesepian

Pernah merasa galau ngga nih, say? Hmm.. kayanya ngga perlu ditanya kali ya. Aku juga seringkali merasa galau, kesepian, merasa kok hidup aku kayanya miris terus sih, apalagi di tambah sudah jomblo berbulan-bulan.
Tapi galau yang aku rasakan bukan berarti gara-gara ngga bisa move on dan menjomblo lumayan lama. Tapi kadang disaat galau, aku malah berpikir lebih positif, alias lebih merenungkan diri dari kesalahan yang pernah diperbuat yang membuat hubungan cinta selalu kandas di tengah jalan. Kalo kamu juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan, mending ngga usah galau lagi, deh. Jomblo bukan berarti ngga bisa senang-senang, justru ketika kamu jomblo banyak waktu yang bisa kamu lakukan tanpa harus minta izin pacar, ribet melakukan aktivitas sembunyi-sembunyi karena pacar ngga suka dengan aktivitas yang kamu lakuin atau membuat kamu jauh dari teman-teman pria. Ih ngga banget deh!
Apa lagi aku termasuk perempuan yang memiliki banyak teman pria dibanding dengan teman perempuan. Mungkin hal tersebut juga yang seringkali menjadi masalah ketika aku masih berpacaran dulu. Well, lupakan dulu deh rencana ingin punya pacar kalo kamu masih tidak ingin di kekang dan di larang ini-itu. Hey, perempuan jomblo, jangan dulu murung dikamar deh, jangan juga merasa kesepian. Toh banyak hal yang masih bisa kamu lakukan ketika kamu merasa kesepian, beberapa diantaranya sering aku lakukan dan berhasil membuat aku happy when I’m single..
  • Traveling bersama sahabat
Kamu ngerasa ngga sih waktu masa-masa pacaran malah membuat kamu lupa dengan sahabat-sahabat kamu? Lebih mementingkan pacar dibanding temen dan giliran sedih nyamperin temen lagi? Nah, kalo kamu ngerasa kaya gitu, kini saatnya luangkan banyak waktu yang kamu miliki untuk having fun bersama sahabat. Rencanakan traveling ke suatu kota atau pantai untuk membuat pikiran kamu lebih fresh dan mendekatkan kamu dengan sahabat kamu.
  • Hang out dengan teman pria
Pernah dilarang untuk berhubungan bahkan bermain dengan teman pria ketika masa-masa pacaran ngga? Kalo aku sih tentu saja iya dan hal tersebut membuat aku jauh dengan teman-teman pria karena selalu dituduh ini-itu sama si pacar. Nah ketika jomblo tidak ada salahnya ajak teman pria kamu untuk hang out bareng, nonton film, pergi makan atau melakukan hal-hal menarik yang biasanya kamu lakukan ketika bersama teman pria. Hal tersebut akan membuat kamu melupakan kesepian kamu loh.
  • Flirting
Salah satu kegiatan yang haram dilakukan jika kamu masih memiliki pacar. Hey, aku jomblo dan boleh dong untuk flirting. Menggoda pria dengan memberikan senyuman, memainkan rambut atau menatap mata bisa membuat kamu lupa dengan kesendirian kamu. Siapa tahu salah satu dari yang kamu flirting-in itu justru pria yang tepat menggantikan posisi si mantan yang bikin kamu galau. Haha..
  • Mempercantik diri
Pergi ke salon dan berbelanja merupakan hal yang paling disukai oleh perempuan. Dengan melakukan kedua hal tersebut perempuan akan melupakan kesedihan. Dengan mempercantik diri kamu juga bisa menunjukkan pada si Dia bahwa kamu bisa menjadi lebih baik, kamu tidak berantakan akibat terlalu stress, bahkan kamu bisa menunjukkan perubahan kamu agar si Dia merasa menyesal sudah memutuskan hubungan denganmu.
  • Merenung
Merenung bukan berarti membuat kamu merasa galau lalu menangis karena mengingat hal-hal indah yang pernah kamu lewatkan bersama si Dia, namun lebih berpikir positif dengan apa yang pernah terjadi di masa lalu, jadikan pelajaran dari setiap masalah yang pernah di hadapi. Evaluasi diri kamu agar bisa menjadi lebih baik untuk hubungan selanjutnya.
Beberapa hal diatas seringkali aku lakukan ketika aku merasa kesepian. Bukan sekedar curhat sih, tapi lebih berbagi saran untuk perempuan jomblo lainnya. You always life, you always breath, with or without him. Bersyukurlah dengan apa yang sudah kamu dapatkan hingga saat ini, dunia ngga pernah berhenti berputar ketika dia memutuskan hubungan denganmu, bukan begitu? #ThinkPositive

Yang Bisa Dilakukan Ketika Teringat Mantan

Baru putus cinta atau baru mengingat kesan manis ketika bersama mantan? Mungkin kebanyakan wanita sulit untuk dapat dengan mudah melupakan mantan, terlebih lagi jika sudah banyak kenangan manis yang pernah dilakukan ketika masih menjalin hubungan percintaan. Saya juga wanita dan seringkali teringat mantan ketika tanpa sengaja lagu kesukaan kami terputar begitu saja dan semua kenangan seakan menyerbu bersamaan. Perih, sakit, sebal.. ketika mengingat bahwa hubungan ini sudah selesai, bahkan tidak ada lagi komunikasi yang akan menambah kamu teringat mantan, men-stalking akun sosial medianya dan bisa jadi galau jika melihat si dia sudah bersama dengan yang lain, sedangkan kamu masih sendiri.
Ketika kamu tiba-tiba teringat mantan dan merasa galau, sebaiknya kamu melakukan beberapa hal positif yang dapat membantu kamu agar tidak teringat mantan lagi. Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika teringat mantan ini, beberapa diantaranya seringkali saya sendiri lakukan dan benar-benar berhasil untuk tidak mengingat mantan apalagi mengingat kenangan manis yang pernah terjadi. Ini dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika teringat mantan:
  • Fokus pada pekerjaan
Ketika tiba-tiba kamu teringat mantan dan menganggu pikiran kamu, sebaiknya fokuskan diri pada pekerjaan atau kegiatan yang sedang kamu lakukan. Upayakan agar apa yang sedang kamu kerjakan dapat mengalihkan perhatian kamu pada si dia. Percaya dan yakinkan diri kamu untuk bisa berhenti memikirkan mantan.
  • Pergi bersama teman
Shopping atau pergi ke salon mungkin cara yang sering wanita lakukan untuk mengalihkan perhatian dari mantan. Dengan pergi bersama teman, dapat membuat kamu lebih ceria dan berhenti untuk mengingat mantan. Sahabat juga paling ampuh untuk membantu mengurangi beban pikiran jika kamu teringat mantan.
  • Plenty of other fish in the sea
Ketika baru putus cinta kebanyakan wanita sangat mengharapkan mantan untuk kembali. Harapan yang tak kunjung terbalas itu akan mengganggu pikiran dan membuat galau. Ingat dengan pepatah “masih banyak ikan dilautan”, masih banyak pria lain diluaran sana yang menanti kamu. Berhenti untuk mengharapkan dia kembali ke sisimu, tapi buka mata dan hati jika diluaran sana masih banyak pria lain.
  • Melakukan hobi
Percaya atau tidak ketika kamu masih menjalin hubungan bersama dengannya, kamu banyak menyisihkan waktu untuk bersama dia ketimbang melakukan hobi yang sangat kamu sukai. Ini saatnya untuk menghabiskan waktu kamu dengan melakukan hobi yang bisa membuat kamu ceria dan lupa untuk memikirkan mantan.
  • Jalan-jalan malam bersama teman
Malam hari memang waktu yang seringkali membuat wanita merasa kesepian, mengingat mantan dan galau. Well, ngga ada salahnya jika kamu pergi jalan-jalan malam bersama teman-teman untuk sekedar hang out atau berkumpul bersama untuk saling berbagi cerita. Tapi ingat untuk tidak membahas mantan ketika kamu ingin having fun bersama teman-teman kamu.
Percaya deh, beberapa tips diatas benar-benar ampuh untuk membuat kamu agar tidak teringat mantan. Sebab saya sendiri sering melakukan hal seperti diatas ketika tiba-tiba teringat mantan dan aaah.. rasanya ngga enak banget deh, benar-benar mengganggu. Ngga ada salahnya, kan, untuk mencoba melakukan beberapa hal diatas, siapa tau manjur untuk membuat kamu agar tidak mengingat si dia. Life must go on, girls :) 

Kamis, 04 Juli 2013

Love At First Sign of “Friendzone”

Laki-laki dan perempuan dalam suatu hubungan pertemanan, bisa jadi karena salah satu diantara mereka menyimpan perasaan “lebih dari teman”. Itu hal yang wajar dan biasa terjadi, sih. Dan hal tersebut terjadi pada kami. Tidak harus berpacaran seperti selayaknya orang lain, aku hanya setinggi pundaknya jika kita berdampingan, dan dia memanggilku “adik” hmm. Kami sudah saling mengenal, pertemuan singkat yang secara tidak sengaja dan hanya sekali saling pandang dengan wajah lugu. perhatianku tertuju padanya. Dia menatapku dan tersenyum tipis, aku membalas senyumannya. Pertemuan singkat namun cerita kami tidak selesai sampai disini. Kami semakin saling mengenal satu sama lain, banyak berbagi cerita yang membuat kami semakin dekat, namun tetap hanya teman. Dia banyak cerita mengenai wanita itu, begitu pula aku banyak cerita mengenai lelaki yang sedang dekat denganku. Obrolan kami mungkin bisa dikatakan hanya sekedar curhat. Dia orang pertama yang aku hubungi ketika aku sangat membutuhkan teman, dan dia selalu ada saat itu tanpa aku harus menunggu lama, dan saling bercerita mengenai hal-hal baru.
Hingga pada suatu hari aku menangis semalaman karena disakiti lelaki yang sedang dekat denganku. Aku menghubungi dia dan dia ada saat itu. Aku menceritakan semua hal yang membuat mataku bengkak, Aku senang melihat ketika dia tertawa, dan aku senang ketika dia memperhatikan setiap ucapanku. Sampai pada suatu ketika aku terdiam sejenak, hatiku mencelos, ada perasaan aneh dan tetiba jantungku berdegup kencang. Ada perasaan yang muncul, yang sulit aku ungkapkan.
Ketika terlalu menyenangkan, rasanya waktu berlalu begitu cepat
Ketika di motor untuk pertama kalinya aku memeluk dia dari belakang, bersandar pada pundaknya dan jantungku masih berdegup kencang kala itu.
Jujur, pada awal pertemuan pertama kami, aku sudah menyukainya. Tapi perasaanku sempat hilang, ketika aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku hanya ingin bersahabat dengannya. Tapi bagaimana aku bisa membohongi perasaanku sendiri, jika semua perhatiannya, tingkah lakunya, kelembutannya mampu menyeretku pada perasaan “awal pertama kali kita berjumpa”. Salahkah jika aku menginginkannya lebih dari teman?
Aku rasa lelaki dan wanita bisa saja terjalin dalam ikatan pertemanan, tapi di suatu keadaan mereka akan jatuh cinta untuk satu sama lainnya. Mungkin tidak terlihat atau mungkin di waktu yang salah?
Aku tidak pernah memaksa perasaan ini akan muncul, tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, bukan begitu?

Senin, 10 Juni 2013

arti engkau dihidupku

Jatuh kedalam hatimu bukanlah sebuah pilihan. Bukan juga sebuah kemauanku. Ini hanyalah ketidak sengajaan. Aku sungguh tak mau menaruh engkau disudut istimewa hatiku :( sekarang kau bukan hanya menguasai hatiku. Melainkan kau juga sudah berhasil meulumpuhkan semua organ penting dikehidupanku. Bahkan seraf pusatku pun engkau kuasai juga
Bahkan kini, setiap oksigen yang ku hirup selalu berlukiskan sketsa tentang dirimu. Semua, gaya berjalanmu, cara mu tersenyum, cara mu menatapku. Ternyata kau benar benar oksigen, bukan pilihan ku untuk berusaha mencarimu dan menarikmu masuk kedalam hidupku. Melainkan kebutuhan ku untuk tetap bernafas, melanjutkan hidup bersamamu.
Aku ini adlah salah. Bagaimana kalau akhirnya aku terlalu dalam jatuh? Bagaimana kalau aku tak mampu berdiri? Apakah itu akan membantukku? Mungkin, sesuatu yang dianggap racun, akan menjadi penawarnya jika ku dpatkan daari tanganmu :)
Dan kini dengan sukses pula kau menjadi sebuah zat psykotropika. Dapat membuat pecandunya menggantungkan hidup padanya dan itu adlah aku.
Kau memang layaknya narkoba yang meracuni dan menjalar di setiap sel sel otakku yang membuat kuterus menggantungkan hidup kepadamu

you're my everything

Apakah kau tau seperti apa keadaan ku saat ini? Aku sungguh tidak yakin aku baik baik saja. Kau meninggalkan ku malam itu, meninggalkan bekas parfum mu malam itu.
Aku sungguh tak mau melepaskannya, Menikmati setiap inchi demi inchi lekuk wajahmu. Merasakan nafasmu menyentuh wajahku, yang membuat ku merona merah. Dan mendengarkan degup jantungmu yang berpacu sangat cepat.
Degup jantungmu melebihi atlit lari berkaliber dunia. Tidak itu hanya sebuah candaan,waktu itu deup jantungmu berdegup hanya untukku kan?
Aku benar benar kehilanganmu.
Kau berkata bahwa kau tidak bisa membahagiakan aku seperti dia membahagiakan aku. Percayalah, aku mau menjalani hidup denganmu walapun aku tak bahagia. Kau pasti tidak tau bahwa aku sudah bisa tertawa saat melihat mu mengembangkan hidung. Kau bahkan tak bisa melakukannya, kau memang harus belajar dari aku.
Bukankah begitu?
Kau mengatakan, bahwa tawa yang terlepas dari bibirku tak mesti menjadi lambing kebahagiaan. Hey, peendapat kita kali ini berbeda.
Kau belum bisa menjadi aku. Kau belum tau, betapa nyamanya aku saat bersamamu, tak ada apapun yang menjadi beban. tak ada yang menuntut kesempurnaan seperti dia menuntutku. Kau menjadikan ku ‘aku’ bukan orang lain. Aku menikmatinya, aku tak ingin melewatinya. Dan aku tak ingin melepaskannya.
Kau mengatakan bahwa kau hanya tak ingin menyakitiku karena kau tak bisa membahagikanku. Aku mulai ragu.
Apakah sebenarnya aku yang tak bisa membahagiakanmu?
Kau mengatakan hal itu akan membuat seluruh dunia tertawa jika aku mengatakan aku tak mampu membuat mu bahagia.
Katamu, akulah salah satu sel saraf yang menggerakan otot otot bibirmu untuk selalu tertawa dan saraf saraf yang slalu merefleksikan otakmu sehingga kau selalu bahagia.
Kalau begitu? Kenapa aku tidak mengizinkanku untuk membahagianmy terus menerus.
Atau kau akan membahagiakanku?
Kau itu otak tempat aku berfikir, apa jadinya aku tanpamu?

Rabu, 05 Juni 2013

Terjebak dalam keegoisanmu

Tidak pernah aku menyangka akan mengakhiri semuanya begitu pelan dan tenang, aku tidak ingin menyakitimu begitu pula dengan hatiku sendiri. Aku tidak akan pernah munafik bahwa aku begitu menyayangimu begitu pula aku menyayangi diriku sendiri. Awalnya semua memang terasa menyenangkan, ada aku dan kamu yang telah menjadi kita, tak ada lagi ruang kosong yang perlu kita isi karena semua sudah terisi oleh cinta yang kita bina selama ini. Aku bahagia mendapatkan perhatian setiap hari darimu, mendapatkan pesan singkat yang terkadang membuat aku tertawa sendirian, aku seperti orang gila, ya gila karena cintamu. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu sama sekali tidak dewasa. Tidak tau kah kamu bahwa aku menunggu sekian lama untuk bisa selalu bersamamu, tapi sama sekali kamu tidak menunjukan bahwa kamu ingin mempertahankan kita.Tak ada lagi kisah yang bisa kita pertahankan, tak ada lagi sela yang harus kita isi. Mengertikah kamu kalau kita tidak pernah bisa berada dalam ikatan keegoisan yang kamu ciptakan selama ini, semuanya sudah jelas. Kita hanya butuh waktu untuk memperbaikinya, mungkin!

Sabtu, 25 Mei 2013

benci mengingatmu

aku benci bila harus mengingatmu
aku benci bila harus berjumpa dengan kenangan itu
kenangan yang perlahan membunuh semangat hidupku
aku tak mengerti, mengapa sulit untuk membuatmu menghilang dari pikiranku
seakan telah menyatu dalam hati
seakan membuatku pasrah dan hanya ingin mati dan mati
kuputuskan untuk mencari
Tuhan tak hanya menciptakanmu seorang diri
masih banyak hambanya yang lebih baik dari dirimu
namun tetap saja, ada kalanya hatiku untuk berhenti mencintai selain dirimu
mungkin aku lelah
mungkin aku lemah
mungkin aku hanya tak mampu berpaling dari kasih sayangmu
dan jujur saja
aku memang benci mengingatmu

 

Berakhir dengan luka

Masih ingatkah kamu, kepadaku? Iya, aku, yang dulu sempat kamu janjikan berbagai macam harapan. Yang sampai detik ini, belum satupun yang bisa kamu buktikan.
Kita yang dulu menjalin cinta ini dengan suka duka, menghabiskan bermilyaran detik nafas hanya untuk tertawa bahagia, bersama. Tapi mengapa kini, dengan tega kamu menghancurkannya? 
Mungkin, kamu tidak merasakan hal yang sama, seperti yang saat ini kurasa. Kamu yang ku kenal dulu, perlahan berubah menjadi orang lain. Menjadi pribadi yang egois dan lupa akan kesadaran.
Kamu berubah saat kamu selalu menyibukan dirimu sendiri, tanpa memperdulikan aku yang saat ini bingung kehabisan cara menghadapi sikap egoismu.
Tahukah kamu, betapa aku tak ingin jauh darimu meski hanya beberapa saat?
Waktu berputar, kamu semakin gelap mata sejak dia datang. Ya, dia. Dia yang belum pernah kamu kenal sebelumnya. Dia yang datang dengan wajah tanpa dosa, menghancurkan segalanya. Menghancurkan harapan kita untuk menjalin cinta, dan bahagia selamanya.
Tapi kamu membelanya, seakan tak memperdulikan kecemburuanku terhadapmu. Seakan tak mengerti betapa aku, sangat mencintaimu.
Mungkin aku bodoh, bertahan denganmu yang jelas-jelas tak pernah menganggapku ada.
Mungkin aku bodoh, selalu mengharapkanmu yang jelas-jelas tak pernah memperdulikan air mataku yang jatuh dan terbuang sia-sia.
Mungkin aku bodoh, mencintaimu yang tak sekarang telah mendua. 
Aku pergi, seraya mengucapkan selamat tinggal kepada apa yang telah kita lewati selama ini. Mungkin, butuh waktu untuk mengapusmu. Menghapus bayangmu. Menghapus kenangan kita.
Tapi aku akan berusaha sekuat tenaga untuk melupakan segalanya. Dan aku percaya, kamu akan mendapatkan hukum karma yang setimpal.
Seiring dengan tangisanku di akhir cerita, “semoga kamu merasakan sakitnya di khianati”.
 Selamat tinggal…

 

Angan

Hai, apa kabar untuk kamu yang disana? Untuk kamu yang selalu berhasil membuatku tersenyum, untuk kamu yang selalu membuat hidupku jauh lebih berarti, untuk kamu yang selalu membuat hidupku jauh lebih bermakna.
tidakkah kamu mengira, kamu sangatlah berarti untukku?
Tahukah kamu? Aku hanya mampu mengagumimu dari kejauhan. Melihat sosok sempurna yang membuatku semangat menjalani kehidupan. Mungkinkah, aku jatuh cinta?
Ah, bodoh. Aku tak mungkin jatuh cinta padamu. Aku hanya manusia biasa, tidak seperti mereka-mereka yang mempunyai segalanya.
“kamu terlalu sempurna untuk ku miliki”.
Andai kamu mengetahui isi hatiku, andai kamu mengetahui perasaan yang ku simpan sejak lama, andai saja aku mempunyai keberanian untuk menyatakan semua yang kusimpan terhadapmu.
Aku pun lelah, aku pun tak mampu lagi untuk bertahan menyimpan perasaan  ini sendirian. “aku butuh kamu, aku butuh kamu sebagai tempatku untuk mencurahkan isi hati ini”.
Tapi ternyata Tuhan tak merestui kita, Tuhan tak merestui hubungan yang (sebenarnya) ingin ku bentuk bersamamu. Kamu telah menemukan seseorang yang jauh lebih sempurna daripada aku. Kamu telah menemukan dia. Dia yang punya segalanya, dia yang sempurna, dia yang selalu ada untuk mengisi setiap detik nafas yang kamu hembuskan.
Aku hanya terlalu cepat untuk merasakan indahnya jatuh cinta, terlebih lagi dengan sosok sempurna sepertimu. Tapi setidaknya, aku bahagia mengenalmu. Aku bahagia dekat denganmu, meski hanya sebentar.
Sebuah angan yang terlalu jauh untuk ku gapai, sebuah mimpi yang terlalu tinggi untuk ku capai, dan sebuah harapan yang terlanjur sirna untuk ku dapatkan.
“jujur saja, aku bahagia melihatmu dengannya. meski hati ini, tak pernah rela melepas bayang-bayangmu”.

Semakin ku pendam, semakin kau jauh...

Disuatu ketika, 2 orang sahabat; si Cowok dan si Cewek, sedang duduk-duduk di Taman. Mereka berbincang asik, sampai pada akhirnya, si Cowok membuka percakapan.
“Eh, menurut lo, sekarang saat yang tepat gak sih buat nembak gebetan gue?” Kata si Cowok, bertanya kepada sahabatnya; si Cewek.
Si Cewek terdiam, matanya sempat ingin mengeluarkan air mata mendengar pernyataan sahabatnya tersebut. Ia mencoba tegar.
“Terserah lo, ikutin apa kata hati lo aja”. Kata si Cewek, dengan nada pasrah dan kecewa.
“Lo serius? Gue sih pengennya nembak sekarang, soalnya gue udah terlanjur sayang banget nih sama gebetan gue”. Kata si Cowok, frontal.
JLEB! Hatinya seperti ditusuk sebilah pedang. Si Cewek hancur, harapannya pupus ditengah jalan untuk mendapatkan si Cowok, sahabatnya sendiri.
Si Cewek menyesal, karena dulu, ia pernah mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya ke si Cowok. Tapi ia takut.
“Lo kenapa?” Kata si Cowok, bingung melihat ekspresi wajah si Cewek.
“Gapapa kok, udah, lo tembak aja tuh gebetan lo”. Kata si Cewek, dengan nada suara yang makin melemah. Ia hampir menangis.
“Oke hari ini juga, gue bakalan nembak gebetan gue. Hehe, makasih ya sarannya”. Kata si Cowok, seraya tersenyum lebar.
Si Cewek hanya bisa terdiam. Ia tak sanggup lagi menahan tangis, hatinya sudah terlalu lemah untuk bertahan. Ia memutuskan untuk pulang.
Pada akhirnya, si Cewek hanya bisa pasrah. Ia memandang lurus sahabatnya yang sudah berstatus pacaran. Si Cowok, kini telah bahagia dengan seseorang.
———-Tamat———-
Hikmah: Jangan suka memendam perasaan terlalu lama, karena pada akhirnya, kamu akan menyesal karena gak sempet buat ngungkapin semuanya.

Selasa, 21 Mei 2013

Kapan Terakhir Kali?

Aku  seperti tidak mengenal sosok dirimu. Aku kehilangan kamu yang dulu. Ketika setiap malam kamu selalu mengejek dengan candaanmu yang khas, dan mengucapkan selamat tidur. Aku kehilangan sosok itu.
Kemana kamu yang sekarang? Bukan karena kesibukan yang menyita waktumu kan? Adakah yang salah dengan perlakuanku? Apakah memang telah menemukan objek lainnya untuk diajak tertawa bersama? Dulu kita begitu dekat, tanpa ragu seolah aku mengisyaratkan isi hati dengan perhatian dan sesekali candaanku. Dulu kamu selalu ada. Dulu kamu selalu khawatir ketika aku jatuh sakit.
Apakah kamu mulai jenuh dengan perlakuan dariku? Aku takut jika rasa sayangku berubah menjadi sebuah obsesi ingin memilikimu. Aku takut jika perhatianku kamu anggap berbeda. Aku takut kamu berubah.
Kapan terakhir kali kamu mengejek dan menggoda ketika aku marah? Aku rindu saat-saat itu. Kapan terakhir kali kamu terlalu khawatir ketika aku jatuh sakit? Aku rindu saat-saat itu.
Mungkin di waktu yang salah, mungkin sudah terlambat. Jika segala perhatianku perlahan mulai mengganggumu, aku akan pergi. Aku ngga akan tega kan membiarkan orang yang aku sayang terganggu?
Aku hanya mengingat hal-hal yang baik. Dan suatu saat aku akan mengingatnya kembali, dan saat itu aku sudah siap untuk tidak mengingat kapan terakhir kali kamu membuat aku tersenyum sendiri. Senyuman yang hanya dapat di mengerti oleh diriku sendiri.

Adik Kakak-an. Salah?

Tidak pernah ada yang lebih baik ketika kami tertawa bersama, tidak ada sela diantara kita bahkan kita duduk berdekatan. Tidak ada keraguan untukku menyandarkan kepala pada pundaknya. Dia laki-laki dan aku perempuan. Namun ini bukan tentang cerita cinta seperti biasanya, namun ini cerita cinta pada seorang adik, tidak berharap lebih.
Pernahkah anda mengalami hubungan yang rumit seperti ini? Berhubungan sebagai adik dan kakak, wajarkah bila perasaan ini muncul? Aku tidak pernah ingin itu terjadi. Semua perhatian, rasa nyaman bukan berarti untuk menunjukkan betapa aku mencintai dia, bukan berarti betapa aku mencintai dia sebagai laki-laki sebagaimana seharusnya. Ketika seorang perempuan berteman dengan lawan jenisnya, pada suatu saat akan tumbuh rasa dengan sendirinya, mungkin diwaktu yang salah, seperti saat ini.
Aku mungkin lebih paham soal cinta, bukan ingin menggurui namun karena aku lebih banyak memakan manis, asam, garam soal percintaan. Sedangkan dia terlalu muda untuk mengerti arti cinta sesungguhnya, mungkin dia juga pernah jatuh cinta tapi dia laki-laki dan lebih banyak menggunakan logika daripada perasaan, jauh berbeda dengan perempuan yang lebih banyak menggunakan perasaan dan alhasil perempuan yang mengatakan dirinya tegar adalah perempuan yang paling sakit merasakan apa itu ‘cinta’.
Sudah banyak yang menganggap hubungan adik kakak sebagai modus untuk mendekati salah satu diantaranya. Ah lagu lama! Tapi itu tidak akan terjadi padaku saat ini. Aku sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta kepadanya, meskipun aku tau tidak mungkin bisa menyembunyikan perasaanku sendiri, aku hanya tidak ingin bersikap egois dengan perasaan itu. Aku menahan perasaan ini, tidak taukah kamu?
Yang ku takutnya akhirnya muncul juga, kamu menyadari hal ini, kamu menyadari adanya perubahan pada sikap ku. Tapi kamu salah, karena kamu terlalu memberi harapan dan perhatian, lalu kenapa sekarang menyalahkanku? Menyalahkan bahwa aku bersikap tak selayaknya kakak kepada adiknya? Apa yang salah dengan perhatian dan rasa sayang yang aku tunjukkan? Aku tidak berharap lebih tapi aku tidak membohongi perasaanku sendiri, aku hanya tidak ingin bersikap egois, tidak mengertikah kamu? Aku tidak pernah berharap ini semua terjadi, tapi aku tidak bisa menolak kehendak Tuhan, aku tidak bisa membohongi perasaan bahwa sesungguhnya aku tidak jatuh cinta? I’ve keep it on my mind. I keep on my cry, because “you’re just my brother, I’m your sister, no more” but the fact that you’re a boy, I’m a girl and at one point or another, we will fall for each other. I’ve to control it, I keep my feeling, I’m not treat you more than as my brother. What is wrong with my attention? What?
Apa yang sebenarnya salah disini? Aku tidak pernah menginginkan perasaan ini terjadi, kan, jangan menyalahkan aku di satu pihak saja. Ini hal yang normal. Coba saja posisi ini kita balik, apakah kamu bisa merasakan hal yang sama? kamu tidak pernah tahu sesulit apa caraku menahan semua ini, kamu tidak pernah tahu bahwa aku hanya memendam ego, aku hanya ingin hubungan ini tetap berjalan dengan sewajarnya, kamu tidak pernah tahu rasanya mencintai seseorang yang salah. Karena kamu tidak pernah merasa ada di posisi aku. Kamu tahu sendiri bahwa aku sering berkata aku hanya menginginkan seorang adik, teman untuk menceritakan segala keluhanku, untuk menangis dipundakmu, dan kamu selalu berkata bahwa kamu akan selalu meminjamkan pundak ketika aku ingin menangis, sepanjang malam sekalipun kamu akan selalu ada. Tapi kenapa kenyataannya tidak seperti itu? Jangan pernah menyalahkan perasaanku, karena aku tidak pernah menginginkan ini semua terjadi.
Haruskah aku menghindar apa sebaliknya?

Berbeda

Berbeda. Itu kata yang pantas untuk menunjukkan siapa kamu saat ini. Kamu berubah menjadi seseorang yang tidak aku kenali. Kamu berubah seakan menjadi makhluk asing entah apa namanya, kamu benar-benar berbeda. Tak ada lagi sapaan di pagi hari, tak ada lagi kalimat yang selalu menyemangatiku, tak ada lagi ucapan selamat malam. Kemana kamu yang dulu?
Aku terlalu menganggapmu lebih sehingga aku takut akan kehilanganmu, kehilangan senyuman yang seakan mencairkan suasana hatiku, kehilangan tangan yang mencubitku dengan gemas, kehilangan mata yang menatap saat saling berbicara, kehilangan kamu seutuhnya. Kapan terakhir kali kita bertemu dengan segelas kopi dan segelas teh, serta alunan lagu yang menjadi lagu favorit kita berdua, dan saling membalas cubitan gemas? Aku rindu saat-saat itu. Ketika kamu mulai menjauh, menjaga jarak, menghubungiku sesekali. Ketika kamu tidak mencemaskan keadaanku, tidak mempedulikan kesehatanku, tidak menyemangatiku. Ketika semuanya sudah berubah sejak kamu mengetahui perasaanku. Apa yang salah sebenarnya?
Kalau boleh aku mengeluh, aku ingin mengeluh tentang perasaanku. Seharusnya aku sadar bahwa ini hal yang salah, ketika persahabatan berubah menjadi cinta, ini salah besar dan aku mengeluh tentang perasaan ini. Kenapa harus serumit ini, kenapa harus sesakit ini ketika kamu hanya menginginkan kita tidak lebih dari sekedar sahabat, ketika aku terlalu egois ingin memilikimu lebih dari sekedar sahabat. Apa ini yang disebut dengan cinta bertepuk sebelah tangan? Apa sesakit ini rasanya jika mencintai sahabat sendiri?
Aku sadar kita berbeda, tentu saja kamu laki-laki dan aku perempuan, selebihnya lagi kita berbeda soal perasaan. Aku benci perbedaan ini, kenapa kamu harus menghindar? Padahal kamu tahu bagaimana rasa sakitnya diabaikan, padahal kamu tahu bagaimana aku sebenarnya tidak menginginkan ini semua terjadi, padahal kamu tahu bagaimana aku…
Aku datang sendirian ke kafe pertama kali kita bertemu, aku duduk sendirian di meja yang dulu tempat kita duduk berdampingan, aku mendengar lagu itu lagi, aku menangis…
Aku merindukan kamu yang dulu, ketika kita lebih sering tertawa bersama, ketika masih adanya perhatian dan kalimat yang menyemangati hari-hariku, ketika kamu meminjamkan pundak untuk tempatku bersandar. Tapi kini bahkan aku menangis sendirian, aku mengeluh sendirian, aku menyesali semua ini sendirian. Ya, sendirian.
Tidak ada lagi senyumanmu, pundakmu, cubitanmu, segelas teh minuman kesukaanmu, dan lagu favorit kita berdua. Semua hanya kenangan…

Siapakah Dia?

Aku masih ingat pertama kali menemukan akun Twitternya. Salah satu temanku seringkali me-retweet status yang dia ciptakan. Statusnya manis, romantis, tapi galau apalagi dia seorang lelaki. Aku buka akunnya, aku baca timelinenya, menarik. Akupun ikut menfollownya.
Aku perhatikan statusnya setiap hari, aku perhatikan foto-foto yang di unggahnya, dan aku menyukai dengan status yang dia buat. Rasanya, apa yang sedang dia rasakan selalu sama seperti yang aku rasakan. Semakin hari aku semakin penasaran, aku cari tahu siapa dia sebenarnya. Dia ternyata orang Bandung yang sedang menjelajah Nusantara dan seorang penyanyi indie yang sudah mengeluarkan dua album. Akupun mencoba mendownload lagu-lagunya. Beberapa lagu yang ku dengar berhasil membuatku menangis, liriknya terlalu menyentuh, seakan dia menyanyikan apa yang sedang aku rasakan ketika itu.
Aku mencintai setiap foto senja yang dia unggah, karena aku jatuh cinta dengan senja. Ketika ku ambil salah satu foto senja tersebut dan menggunakannya untuk display photo di handphoneku, lalu tak lama kemudian salah satu temanku menanyakan apakah aku mengenal seseorang yang mengabadikan foto senja tersebut. Akupun memberi tahunya bahwa aku melihat foto tersebut dari akun Twitter seseorang, lalu temanku berkata bahwa dia mengenal seseorang itu. Aku tidak mengerti, hatiku mencelos. Ini seperti kejadian beberapa tahun silam. Ketika aku mulai jatuh cinta dengan seseorang yang tidak ku kenal, dan salah satu temanku ternyata mengenalnya.
Lalu aku menanyakan seseorang itu pada temanku, dan aku mendengar beberapa cerita cintanya yang selalu berakhir dengan tragis, sama seperti kisah cintaku. Aku masih tidak mengerti, aku dan dia seperti memiliki ikatan batin, beberapa hal yang terjadi dalam hidup aku dan dia seperti sebuah cerita yang sama namun dengan orang yang berbeda.
Semakin hari, aku semakin memperhatikannya lewat status yang dia buat. Aku juga beberapa kali mencoba menegurnya lewat sapaan dan perhatian di mention, tapi tidak ada satupun jawaban. Rupanya dia jarang sekali mendapatkan sinyal untuk mengakses internet. Namun suatu malam, ketika aku akan tidur aku mencoba menegurnya lagi, lalu dia membalas: “trims”. Sepatah kata yang dia tunjukkan untukku sudah menghangatkan malam yang ku rasa dingin saat itu. Ini terlalu manis ku rasa, aku bahagia hanya dengan sepatah kata yang mungkin kalian anggap itu hal yang biasa. Tidak ada yang biasa ketika kamu sedang jatuh cinta, kan? Sekecil apapun itu, kamu akan tetap merasa bahagia, bukan?
Kalimat manisnya di Twitter, lirik lagu yang dia ciptakan sendiri, suaranya yang khas, mampu menyeretku ke dalam perasaan yang mungkin ku sebut; aku mencintai dia yang masih “fiktif”.

Lihatlah di sampingmu

Aku masih memperhatikan Adit yang asik bermain dengan playstationnya. Aku tidak mengeluh atau mengganggunya meskipun sudah hampir dua jam dia tidak menghiraukan keberadaanku. Sejam yang lalu aku menyuapi dia, sementara dia asik dengan dunianya. Aku memperhatikan keseriusan dari wajahnya. Aku menikmatinya, meskipun terkadang aku juga merasa kesepian.
Sudah pukul delapan malam, waktunya Adit mengantarkanku pulang. Dia tidak mematikan televisinya, karena aku sudah tahu, setelah dia mengantarkanku pulang dia akan melanjutkan bermain game.
Diatas motor, aku memeluknya dengan sangat erat. Entah mengapa perasaanku hancur tak karuan, aku seperti merasa tak akan lagi aku bisa memeluknya seerat ini. Dibanding dengan semua gamenya, aku merasa tidak dipentingkan di hidupnya. Sebenarnya siapakah aku baginya? Bila diantara semua gamenya, aku selalu merasa terasingkan.
"Kamu kenapa?" Tanya Adit setengah berteriak.
"Engga kenapa-napa, kok. Kamu tadi makannya banyak, ya."
"Iya dong."
Setelah sampai didepan rumahku, sebenarnya aku tidak ingin turun dari motor, masih ingin memeluknya, masih rindu padanya.
"Hey, kamu ngga akan turun?" Seru Adit mengagetkanku.
Aku manyun lalu turun dari motor, mencubit kedua pipi Adit sambil berkata, "kamu jaga kesehatan ya, jangan banyak ngerokok, jangan lupa solatnya ya."
"Iya baweeel."
"Apa perhatianku ini selalu mengganggumu?"
"Kok bilang gitu?"
"Habisnya, aku selalu merasa tidak dihiraukan setiap kamu sibuk dengan duniamu."
"Kamu cemburu sama game yang aku mainkan?"
"Kalau aku nanti sudah ngga ada, apa kamu masih akan sibuk dengan duniamu?"
Adit diam untuk beberapa saat sampai berkata dengan pelan dan pasti, "aku tidak akan sesemangat ini dengan duniaku, karena selalu ada kamu yang menjadikan adanya duniaku. Bukan tentang gamenya, tapi kamu yang menyemangatiku, kamu yang mengingatkanku untuk tidak lupa dengan kewajibanku."
Aku diam tertegun mendengar pengakuan darinya.
"Aku minta maaf jika selama ini kamu merasa terasingkan saat aku sibuk dengan duniaku. Kalau tidak ada kamu, tentunya tidak akan ada duniaku. Karena kamulah duniaku."

Dan ini hari ke empat puluh. Aku melihat Adit duduk terpekur didepan sebuah kuburan dengan tanah yang masih basah. Dia menundukkan kepala, membacakan ayat kursi dengan berusaha menahan tangisnya. Aku juga melihat mamah dan papah yang merangkul Adit di kedua sisinya, keduanya menangis. Saat aku melihat ke batu nisan, aku melihat namaku tertera disana.
Adit tidak lagi sibuk dengan dunianya, dia lebih banyak diam dengan beberapa lukisan hasil karyanya. Goresan wajah wanita yang mendominan lukisan yang dibuatnya. Selang setahun, Adit membuka pameran lukisan digalerinya. Aku melihat dia berdiri didepan sebuah lukisan wanita yang sangat cantik. Aku melihat secarik kertas didalam figura disebelah lukisan itu, bertuliskan:
"Aku selalu mengingat pesanmu,
mengingat perhatianmu, dan mengingat setiap inci dari wajahmu.
Tak ada dunia yang begitu indah kecuali berada disampingmu.
Entah karena kebodohanku yang membuatmu merasa terabaikan,
Atau aku yang memang bodoh untuk selalu sibuk dengan duniaku.
Ya, aku memang bodoh telah menyia-nyiakan setiap waktu kebersamaan kita.
Kini tak ada lagi duniaku, namun aku memilih duniamu untuk ku perhatikan.. "
I love you because i love you are - Aditya Alamsyah
Untuk yang tercinta: Aqila.

Penantian

Lihatlah? Aku bertahan tanpa mengeluh
Meski harus ku abaikan setiap peluh
Berdiri, diam sambil memandang
Seolah tak lelah untuk menantang


Meski kau berlari aku tetap mengejar
Tak perduli walau sampai fajar
Diam-diam aku memperhatikan
Lalu sampai kapan aku akan bertahan


Senja memerah saat aku menanti
Namun tak pernah ada yang pasti
Lalu mengapa aku masih bertahan
Meski dia tetap tak ingin melawan


Satu persatu langkahku kembali
Kau ancam aku dengan belati
Bila kau tak inginkan aku pergi
Tahan aku dengan cinta yang suci

KITA!

Bagaimana bisa Aku tetap mencintaimu padahal Kamu masih memilikinya. Bagaimana bisa Kamu merindukan Aku padahal Dia selalu disampingmu.
Aku memang tidak bisa seperti Dia yang setiap waktu berada bahkan selalu merasakan kehangatan darimu.
Kamu tau Aku masih mencintaimu, bahkan Aku tau Kamu juga masih menyukaiku. Ya Kamu hanya menyukaiku, tidak kurang tidak lebih. Lalu apa yang sebenarnya Aku harapkan? Aku tetap tidak bisa menjadi Dia, seberapa cara Aku lakukan agar Kamu melihat bahwa Aku yang pertama mengenalmu bukan Dia, Aku yang pertama mencintaimu bukan Dia.
Aku tidak akan peduli, apapun yang Kamu katakan, bagaimanapun Kamu menolaknya, cinta ini akan tetap berada untukmu disana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Kalaupun Aku bisa, Aku ingin mengubah kisahmu dan Dia menjadi kisahmu dan Aku. Saat Aku dan Kamu menjadi Kita tak akan ada lagi sela yang harus di isi.
"Aku mencintaimu" mengertikah Kamu apa artinya itu?
Salahkah jika Aku tak ingin siapapun memilikimu? Haruskah aku melawan bahwa Kita tidak pernah bisa berada dalam cerita yang sama?

Salahkah bila cewek merokok?

Adakah larangan agar cewe tidak merokok? Bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin? Lalu untuk para cowo tidak ada larangan kah? padahal dapat menyebabkan impotensi, ngga takut?
Nah, kalau sama-sama merugikan kenapa harus memandang cewe perokok itu sebelah mata sih? Ada yang salah? Apanya yang salah?
Apa karena cewe makhluk ciptaan Tuhan yang di design lembut, gemulai dan berakhlak lebih sopan? Kenapa harus berfikiran negatif sih kalau melihat cewe merokok.
Banyak beberapa komentar yang saya dapatkan dari beberapa sumber:
Saya: nggiw kamu ngga suka cewe perokok, kan? Nah, aku mau tanya apa sih pandangan kamu terhadap mereka yang perokok?
Ranggi: Bukan ga suka sih, tp ya asa gimana gitu kalo ngeroko di tmpat umum, itu kan membuka aib dia yg keliatan orang baik-baik tapi ternyata seorang peroko. Banyak temen deket aku cewe yg ngeroko, buat aku sih ya woles aja selagi kitanya nerima dia, kan ga semua orang bisa beranggapan baik tentang cewe peroko. Tp cewe peroko tuh membawa keakraban yg memang lebih, ada kala saling membagi roko, canda tawa, cerita juga. Ya sama seperti kakak aku yg sampe skrg seorang peroko.

Saya: say, kamu kan sebagai cewek perokok nih, apa tanggepan kamu bila cowok memandang miring terhadap wanita perokok?
Dianovita: kenapa cowo mikir negatif tentang cewe perokok? Karna dianggap nakal kitu? Atau cewe ngga baik?? Emgnya sekarang cewe yang ngga ngerokok itu cewe baik-baik?? Lebih baik apa adanya, daripada munafik buat dapat perhatian dari org lain.

Saya: aku mau tanya nih, kamu seringkali dapat pasangan cewe perokok, nah sebenarnya kamu nyaman ngga sih dengan kebiasaan mereka?
Sandy: ngga terlalu sih. Soalnya aku ngga begitu terlalu suka ngeroko, dan gasuka kalau cewenya lebih candu roko daripada pasangannya.

Saya dapatkan komentar langsung dari sumber teman-teman saya. Tentu saja ada yang pro dan kontra, tapi kenapa sih harus men-judge cewek perokok itu cewek nakal atau tidak baik? Pepatah bilang "don't judge a books from the cover". Masih mau menilai mereka nakal? Belum tentu, kan, kembali ke diri masing-masing saja toh cewek perokok tidak akan merepotkan atau bahkan dia bisa menghargai ketika kamu (para cowok) mengatakan terlebih dahulu bahwa kamu tidak nyaman dengan cewek perokok. Be a simple, be yourself :)

Kamu, iya kamu!

Apa ya? Ah entah, aku hanya ingin menuliskan sebuah cerita yang aku lalui bersama kamu. Kalau ingin pamer, sebenarnya aku ingin memamerkan dirimu kepada banyak temanku, namun aku bukanlah siapa-siapa di status percintaanmu. Kami hanya teman, tidak lebih tapi aku menginginkan lebih, apa itu egois? Padahal kalau tentang keegoisan, kamulah yang sangat egois. Ya sangat egois!
Aku selalu menyapa di pagi harimu, aku ingatkan agar kamu tidak lupa makan dan sholat, karena aku tahu bagaimana kesibukan yang menyita waktumu, waktu kita. Meskipun aku bangun pagi, aku selalu mendapatkan balasanmu di siang hari, kamu itu kebluk atau memang terlalu cuek untuk memberi kabar dengan cepat sih?
Siang sampai sore, kamu jarang memberi kabar meskipun aku selalu bawel mengingatkan "jangan lupa solat" kamu hanya membalas seperlunya, ya aku mengerti kesibukanmu. Namun saat malam tiba, waktuku lebih banyak ku habiskan denganmu, meskipun hanya sekedar lewat pesan singkat, tapi aku bahagia.
Di pesan singkat kami, tak henti-hentinya kamu mengejekku, kami selalu berdebat dan aku harus selalu mengalah. Kadang, ejekanmu itu tidak lucu. Tapi kalau sehari tak dengar ejekan darimu, rasanya rindu...
Kami berdebat banyak hal, entah tentang apa yang kamu kerjakan atau tentang perasaanku. Ya kamu tahu kok tentang perasaan yang ku pendam selama ini, tapi kamu tidak protes, kamu tidak juga memberi jawaban, tapi kamu yang selalu menemani setiap hariku.
Kadang, kamu bisa sangat cuek sekali ketika kamu sibuk dengan dunianya. Tapi suatu hari kamu begitu bawel ketika mendengar aku jatuh sakit. Kalau dengan sakit, kamu bisa sebegitu perhatiannya, aku bahkan rela untuk jatuh sakit yang lama agar kamu tidak bersikap dingin dan cuek seperti biasanya. Tapi aku selalu kamu marahi ketika aku susah untuk meminum obat, dan aku bahagia dengan perhatianmu itu.
Kamu juga egois, selalu tidak mau mengalah ketika kami berdebat. Tapi kalau denganmu aku selalu bisa mengerti.
Namun aku tidak lebih cantik dari wanita-wanita yang ada disekitarmu, aku merasa kalah dari mereka. Tapi mereka tidak bisa sepintar aku untuk selalu sabar dan mengerti bagaimana dirimu. Kalau tanpa statuspun kami bisa sedekat ini, apa aku akan mengharapkan yang lebih? Aku hanya tidak ingin bersikap egois.

Lagu Lama!

Aku tidak mempercayaimu sepenuhnya, bahkan saat kamu berkata "aku hanya mencintaimu"
Buktinya kamu tidak hanya aku yang ada di pikiranmu, orangtuamu, teman-temanmu. Apa kau tidak menganggap mereka?
Aku tidak mempercayaimu sepenuhnya, bahkan saat kamu berkata "aku tidak akan melarangmu"
Buktinya saat aku bermain bersama teman-temanku kamu selalu cerewet menanyakan kapan aku pulang, bahkan kamu memperbesar hal ketika aku pulang larut. Aku tau diri, aku tidak akan macam-macam di belakangmu. Tapi jangan larang aku bersenang-senang sejenak bersama teman-temanku.
Aku tidak mempercayaimu sepenuhnya, bahkan saat kamu bilang "aku tidak akan menyakitimu"
Buktinya kamu selalu marah dan mendiamkan aku beberapa waktu saat kita saling berbeda pendapat. Kamu bahkan menggantungkan hubungan kita hanya karena masalah sepele, kamu menyakitiku!
Aku tidak mempercayaimu sepenuhnya, bahkan saat kamu bilang "aku janji ga akan selingkuh"
Buktinya ketika melihat cewe yang lebih dari aku, kamu meliriknya terus menerus padahal aku ada dihadapanmu. Itu mah tidak selingkuh tapi berpotensi untuk tertarik wanita lain selain aku.
Aku tidak mempercayaimu sepenuhnya, bahkan saat kamu berkata "aku ga akan membuat kamu menangis"
I must admit darling, you told the perfect LIE!!
Bahkan aku tidak akan mempercayaimu sepenuhnya LAGI, karena semua yang kamu katakan.. ah! LAGU LAMA!!

Sabtu, 13 April 2013

Mungkin Kau Tak Paham

"Hai!" Aku menyapamu terlebih dahulu, meski ku lihat kau hanya memberi senyum seadanya dan wanita disampingmu masih tetap menggenggam tanganmu, seakan tak ingin aku merebutmu darinya. Aku kembali ke parkiran namun salah satu dari temanmu memanggil agar aku bergabung bersama kalian. Aku tidak menolak karena aku masih ingin memandangmu lebih lama lagi. Kita saling berbicara dan tertawa, meskipun wanita disampingmu tetap menggelayut ditanganmu. Aku sedikit risih, tapi tak berhak untuk berkomentar. Kamu begitu menyenangkan meskipun wanita disampingmu seolah tak ingin jika kamu memandang ke arahku saat berbicara. Dia seperti penghalang diantara kita. Aku menggerutu jengkel.
Selang setahun, aku tak pernah dengar kabar tentangmu. Kita tak pernah lagi bertemu karena kesibukan masing-masing yang menyita waktu. Padahal aku terkadang masih menghubungi teman kita. Namun aku selalu mendapatkan jawaban tidak menyenangkan ketika ku tanyakan kamu padanya. Dia selalu menjawab, kamu sibuk dengan si itu, si anu, si dia, entah sudah beberapa cerita ku dengar tentang dirimu. Aku kecewa...
Lalu, apa ini memang seperti yang dikatakan jika jodoh itu akan kembali lagi atau hanya kebetulan. Aku dan kamu bertemu kembali. Kita saling bertukar cerita dan mengenang masa lalu diantara kita, ya diantara aku, kamu dan temang-teman lainnya. Seakan nostalgia, dan mengingatkan aku kembali ke masa awal aku menyukaimu, mengagumimu, bahkan aku merasa ingin memilikimu lebih dari sekedar teman.
Namun aku masih menahan semuanya sendirian, karena kamu menceritakan seseorang yang lain yang baru berada dihatimu. Entah harus tersenyum atau benar-benar cemburu yang harus aku perlihatkan dari ekspresi wajahku? Dan aku memilih untuk tertawa.
Telah ku sediakan telingaku untuk mendengar ceritamu tentang entah siapa seseorang itu. Telah ku siapkan hatiku untuk menahan rasa sakit yang pasti akan terasa ketika kamu menceritakan tentang dia. Mungkin aku tak paham bagaimana cara untuk ku perlihatkan perasaanku yang sesungguhnya, ataukah kau yang tak paham arti mencintai dalam diam?

Pilih hobi atau pacar?

Hobi maen game, hobi putsal, hobi ngeband, dan masih banyak lagi. Hobi udah jadi kaya pacar kedua bagi cowo. Mereka bisa bela-belain keluar uang banyak atau ga ketemu kamu (cewe) hanya untuk melakukan hobinya.
Ini yang sering diributin oleh para cewe. Cewe-cewe akan merasa diri mereka tersingkirkan saat cowo mereka lebih sibuk dengan hobinya. Padahal kalo cewe mau lebih mengerti, hobi yang mereka lakukan bisa menghilangkan stres dengan rutinitas sehari-hari, sama seperti hobi kalian ke salon atau shopping.
Sama halnya seperti cewe yang akan meluangkan waktu ke salon tiap minggunya, cowo juga akan melakukan hal yang sama pada hobinya. Hobi yang sudah menjadi rutinitas mereka, ga bisa distop begitu saja. Jangan tuntut mereka untuk berhenti sama sekali, tapi minta hari tertentu mereka luangkan khusus untuk kalian. Lebih bagus lagi kalau kalian sesekali ikut dalam hobinya. Kalo kalian juga suka, jadi bisa maen bareng kan?
Tapi pada akhirnya cowo akan lebih sayang sama pacarnya daripada hobinya. Jangan langsung sewot kalo mereka minta ijin untuk melakukan hobinya. Ada waktunya kalian melakukan aktivitas masing-masing. Ga perlu cemburu, toh pada akhirnya kalian lebih penting daripada hobinya!

Jumat, 11 Januari 2013

Because I'm a Schizoid

aku suka setiap kali mata kita bertemu. Aku suka caramu genggam tanganku. Aku suka tangan kokohmu yang melingkari pinggangku. Aku suka pelukanmu di antara tidurku. Aku suka senyummu di setiap kecupan lelahku. Aku suka semua tentangmu. Kecuali ketika harus tersadar oleh realita. Aku tidak suka...
Aku hampir lupa rasanya begitu bebas ketika berdiri di tengah hujan deras dalam pakaian lengkap. Jauh lebih bebas daripada mandi telanjang di bawah derasnya air pancuran dalam kamar mandi pacar seseorang.
Dan sebentar lagi kamu akan melakukannya. Melukai. Meninggalkan. Melupakan. Lantas hilang. Seperti mereka yang mengaku menyayangiku. Seperti laki-laki yang bersumpah mencintaiku. Kamu memang tak pernah mengatakannya. Tidak lantang. Tidak pula berbisik. Kamu pun tidak pernah menuliskannya. Tidak dalam puisi. Tidak mungkin sebundal novel. Kamu hanya membuatku merasakannya. Walau tak pernah ada yang terjadi.
Hari ini aku hanya ingin melamun di depan jendela kamarku. Memandangi langit bercakrawala di atas padang rumput hijau dan kolam kosong. Berusaha memisahkan mana yang jujur dan mana yang bohong. Sekedar diam untuk sebentar saja berbincang kepada diri sendiri yang mulai lupa essensi.
beri aku arti. meski tak semua hal di dunia bisa diartikan walau pasti berarti.
Apakah mungkin dari begitu banyak kemungkinan yang tak mungkin di dunia ini,
ada satu saja kemungkinan kamu bisa jadi punyaku?
Aku ingin terus-terusan romantis. Hingga kronis. Hingga kritis. Hingga akhirnya berhenti menjadi sosok yang sinis.