widgets

Senin, 10 Juni 2013

arti engkau dihidupku

Jatuh kedalam hatimu bukanlah sebuah pilihan. Bukan juga sebuah kemauanku. Ini hanyalah ketidak sengajaan. Aku sungguh tak mau menaruh engkau disudut istimewa hatiku :( sekarang kau bukan hanya menguasai hatiku. Melainkan kau juga sudah berhasil meulumpuhkan semua organ penting dikehidupanku. Bahkan seraf pusatku pun engkau kuasai juga
Bahkan kini, setiap oksigen yang ku hirup selalu berlukiskan sketsa tentang dirimu. Semua, gaya berjalanmu, cara mu tersenyum, cara mu menatapku. Ternyata kau benar benar oksigen, bukan pilihan ku untuk berusaha mencarimu dan menarikmu masuk kedalam hidupku. Melainkan kebutuhan ku untuk tetap bernafas, melanjutkan hidup bersamamu.
Aku ini adlah salah. Bagaimana kalau akhirnya aku terlalu dalam jatuh? Bagaimana kalau aku tak mampu berdiri? Apakah itu akan membantukku? Mungkin, sesuatu yang dianggap racun, akan menjadi penawarnya jika ku dpatkan daari tanganmu :)
Dan kini dengan sukses pula kau menjadi sebuah zat psykotropika. Dapat membuat pecandunya menggantungkan hidup padanya dan itu adlah aku.
Kau memang layaknya narkoba yang meracuni dan menjalar di setiap sel sel otakku yang membuat kuterus menggantungkan hidup kepadamu

you're my everything

Apakah kau tau seperti apa keadaan ku saat ini? Aku sungguh tidak yakin aku baik baik saja. Kau meninggalkan ku malam itu, meninggalkan bekas parfum mu malam itu.
Aku sungguh tak mau melepaskannya, Menikmati setiap inchi demi inchi lekuk wajahmu. Merasakan nafasmu menyentuh wajahku, yang membuat ku merona merah. Dan mendengarkan degup jantungmu yang berpacu sangat cepat.
Degup jantungmu melebihi atlit lari berkaliber dunia. Tidak itu hanya sebuah candaan,waktu itu deup jantungmu berdegup hanya untukku kan?
Aku benar benar kehilanganmu.
Kau berkata bahwa kau tidak bisa membahagiakan aku seperti dia membahagiakan aku. Percayalah, aku mau menjalani hidup denganmu walapun aku tak bahagia. Kau pasti tidak tau bahwa aku sudah bisa tertawa saat melihat mu mengembangkan hidung. Kau bahkan tak bisa melakukannya, kau memang harus belajar dari aku.
Bukankah begitu?
Kau mengatakan, bahwa tawa yang terlepas dari bibirku tak mesti menjadi lambing kebahagiaan. Hey, peendapat kita kali ini berbeda.
Kau belum bisa menjadi aku. Kau belum tau, betapa nyamanya aku saat bersamamu, tak ada apapun yang menjadi beban. tak ada yang menuntut kesempurnaan seperti dia menuntutku. Kau menjadikan ku ‘aku’ bukan orang lain. Aku menikmatinya, aku tak ingin melewatinya. Dan aku tak ingin melepaskannya.
Kau mengatakan bahwa kau hanya tak ingin menyakitiku karena kau tak bisa membahagikanku. Aku mulai ragu.
Apakah sebenarnya aku yang tak bisa membahagiakanmu?
Kau mengatakan hal itu akan membuat seluruh dunia tertawa jika aku mengatakan aku tak mampu membuat mu bahagia.
Katamu, akulah salah satu sel saraf yang menggerakan otot otot bibirmu untuk selalu tertawa dan saraf saraf yang slalu merefleksikan otakmu sehingga kau selalu bahagia.
Kalau begitu? Kenapa aku tidak mengizinkanku untuk membahagianmy terus menerus.
Atau kau akan membahagiakanku?
Kau itu otak tempat aku berfikir, apa jadinya aku tanpamu?

Rabu, 05 Juni 2013

Terjebak dalam keegoisanmu

Tidak pernah aku menyangka akan mengakhiri semuanya begitu pelan dan tenang, aku tidak ingin menyakitimu begitu pula dengan hatiku sendiri. Aku tidak akan pernah munafik bahwa aku begitu menyayangimu begitu pula aku menyayangi diriku sendiri. Awalnya semua memang terasa menyenangkan, ada aku dan kamu yang telah menjadi kita, tak ada lagi ruang kosong yang perlu kita isi karena semua sudah terisi oleh cinta yang kita bina selama ini. Aku bahagia mendapatkan perhatian setiap hari darimu, mendapatkan pesan singkat yang terkadang membuat aku tertawa sendirian, aku seperti orang gila, ya gila karena cintamu. Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu sama sekali tidak dewasa. Tidak tau kah kamu bahwa aku menunggu sekian lama untuk bisa selalu bersamamu, tapi sama sekali kamu tidak menunjukan bahwa kamu ingin mempertahankan kita.Tak ada lagi kisah yang bisa kita pertahankan, tak ada lagi sela yang harus kita isi. Mengertikah kamu kalau kita tidak pernah bisa berada dalam ikatan keegoisan yang kamu ciptakan selama ini, semuanya sudah jelas. Kita hanya butuh waktu untuk memperbaikinya, mungkin!