Apa ya? Ah entah, aku hanya ingin menuliskan sebuah cerita yang aku
lalui bersama kamu. Kalau ingin pamer, sebenarnya aku ingin memamerkan
dirimu kepada banyak temanku, namun aku bukanlah siapa-siapa di status
percintaanmu. Kami hanya teman, tidak lebih tapi aku menginginkan lebih,
apa itu egois? Padahal kalau tentang keegoisan, kamulah yang sangat
egois. Ya sangat egois!
Aku selalu menyapa di pagi harimu, aku ingatkan agar kamu
tidak lupa makan dan sholat, karena aku tahu bagaimana kesibukan yang
menyita waktumu, waktu kita. Meskipun aku bangun pagi, aku selalu
mendapatkan balasanmu di siang hari, kamu itu kebluk atau memang terlalu
cuek untuk memberi kabar dengan cepat sih?
Siang sampai sore, kamu jarang memberi kabar meskipun aku
selalu bawel mengingatkan "jangan lupa solat" kamu hanya membalas
seperlunya, ya aku mengerti kesibukanmu. Namun saat malam tiba, waktuku
lebih banyak ku habiskan denganmu, meskipun hanya sekedar lewat pesan
singkat, tapi aku bahagia.
Di pesan singkat kami, tak henti-hentinya kamu mengejekku,
kami selalu berdebat dan aku harus selalu mengalah. Kadang, ejekanmu itu
tidak lucu. Tapi kalau sehari tak dengar ejekan darimu, rasanya
rindu...
Kami berdebat banyak hal, entah tentang apa yang kamu kerjakan atau
tentang perasaanku. Ya kamu tahu kok tentang perasaan yang ku pendam
selama ini, tapi kamu tidak protes, kamu tidak juga memberi jawaban,
tapi kamu yang selalu menemani setiap hariku.
Kadang, kamu bisa sangat cuek sekali ketika kamu sibuk dengan
dunianya. Tapi suatu hari kamu begitu bawel ketika mendengar aku jatuh
sakit. Kalau dengan sakit, kamu bisa sebegitu perhatiannya, aku bahkan
rela untuk jatuh sakit yang lama agar kamu tidak bersikap dingin dan
cuek seperti biasanya. Tapi aku selalu kamu marahi ketika aku susah
untuk meminum obat, dan aku bahagia dengan perhatianmu itu.
Kamu juga egois, selalu tidak mau mengalah ketika kami berdebat. Tapi kalau denganmu aku selalu bisa mengerti.
Namun aku tidak lebih cantik dari wanita-wanita yang ada
disekitarmu, aku merasa kalah dari mereka. Tapi mereka tidak bisa
sepintar aku untuk selalu sabar dan mengerti bagaimana dirimu. Kalau
tanpa statuspun kami bisa sedekat ini, apa aku akan mengharapkan yang
lebih? Aku hanya tidak ingin bersikap egois.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar