Aku seperti tidak mengenal sosok dirimu.
Aku kehilangan kamu yang dulu. Ketika setiap malam kamu selalu mengejek
dengan candaanmu yang khas, dan mengucapkan selamat tidur. Aku
kehilangan sosok itu.
Kemana kamu yang sekarang? Bukan karena
kesibukan yang menyita waktumu kan? Adakah yang salah dengan
perlakuanku? Apakah memang telah menemukan objek lainnya untuk diajak
tertawa bersama? Dulu kita begitu dekat, tanpa ragu seolah aku
mengisyaratkan isi hati dengan perhatian dan sesekali candaanku. Dulu
kamu selalu ada. Dulu kamu selalu khawatir ketika aku jatuh sakit.
Apakah kamu mulai jenuh dengan perlakuan
dariku? Aku takut jika rasa sayangku berubah menjadi sebuah obsesi ingin
memilikimu. Aku takut jika perhatianku kamu anggap berbeda. Aku takut
kamu berubah.
Kapan terakhir kali kamu mengejek dan
menggoda ketika aku marah? Aku rindu saat-saat itu. Kapan terakhir kali
kamu terlalu khawatir ketika aku jatuh sakit? Aku rindu saat-saat itu.
Mungkin di waktu yang salah, mungkin sudah
terlambat. Jika segala perhatianku perlahan mulai mengganggumu, aku akan
pergi. Aku ngga akan tega kan membiarkan orang yang aku sayang
terganggu?
Aku hanya mengingat hal-hal yang baik. Dan
suatu saat aku akan mengingatnya kembali, dan saat itu aku sudah siap
untuk tidak mengingat kapan terakhir kali kamu membuat aku tersenyum
sendiri. Senyuman yang hanya dapat di mengerti oleh diriku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar